December 19, 2011

Eng ing eng...

Saat yang dijanjikan telah tiba. Gua bersepakat sama Robbie dan Roy untuk mengundang anak-anak yang suka main game untuk berjibaku ke dalam dunia abad pertengahan. pertempuran perdana untuk kemenangan. Setelah obrolan ngalor-ngidul yang telah kami lakukan kini saatnya pembuktian. Kami bertiga langsung menjemput satu persatu teman-teman yang ingin main game AOE. Ternyata banyak juga teman yang tertarik. Penjemputan ini bukan dilakukan dengan fisik tapi cukup di sms saja dan secara perlahan teman-teman merapat. Tempat pertemuan utama di kosan Kurnia yaitu tempat Abu, Roy, dan Ratno bersemayam. 

Akhirnya berkumpulah delapan orang anak yang akan bermain. Gua, Robbie, Roy, mamat, Ratno, Bonae, Ade, dan Jaua. Setelah berkumpul langsung kita menuju Batara, sebuah tempat rental game yang cukup banyak jumlah komputernya. Saat itu kami bermain selepas isya yah kira-kira jam setengah delapan malam. Kenapa kita main di Batara? karena sebagian besar teman sudah familiar dengan tempat itu karena tahun pertama kuliah, mereka sering main CS di sana. Kebetulan batara tidak terlalu penuh saat itu, sehingga kami bisa langsung bermain tanpa menunggu terlebih dahulu. 

Ternyata tidak satupun di antara kami yang sangat menguasai AOE sehingga pada awal main bingung ketika menentukan settingan. kami hanya tahu main saja jadi bingung bagaimana caranya mengatur tim supaya acak, kemudian jenis permainan yang diinginkan termasuk map nya. Semuanya asal-asalan namun tidak membuat kami pusing. Hanya main saja yang kami utamakan. Ketika permainan berlangsung selama beberapa waktu terlihat jelas sebagian besar teman gua masih terlihat kaku ketika bermain. Beberapa diantaranya bahkan baru pertama kali bermain AOE. Terlihat yang cukup sedikit terbiasa hanya gua dan Ade, sisanya masih meraba-raba. meskipun demikian bukan berarti gua selalu menang bermain karena gua juga masih meraba-raba. Kerap kali kami kebingungan bagaimana mengalahkan musuh dan cara menangani kekuatan musuh. Semuanya terlihat begitu baru dan mengasyikan bagi kami. 

AOE akhirnya selesai dimainkan. Dua jam sudah berlalu dan kami sudah cukup lelah dan bisa membatasi diri untuk tidak terus bermain. Sepanjang jalan pulang kami selalu bercerita tentang jalannya permainan. ketidak-tahuan kami tentang game tersebut membuat menarik untuk diperbincangkan sehingga teman-teman tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang game tersebut. Tidak banyak yang dilakukan malam itu, setelah selesai main game kumpul sebentar di kosan Kurnia kemudian satu persatu pulang ke kosan masing-masing.

0 comments:

Post a Comment

 
;